Minggu, 16 September 2007

Pengembangan Unit Produksi Sekolah (UPS)

Pengintegrasian TIK dalam Beberapa Improvisasi KBM (6)

Pengembangan Teaching Factory di bidang IT dan lainnya. Salah satu kelemahan dari segala bentuk bantuan (block grant) ke sekolah-sekolah adalah ketergantungan sekolah tersebut dengan pemberi dana. Menurut saya, Teaching Factory adalah pengembangan dari konsep Unit Produksi Sekolah (UPS) yang sudah berjalan di banyak Sekolah. Untuk itu akan lebih optimal lagi apabila memadukan antara usaha-usaha dalam UPS dengan proses KBM, tidak hanya dalam teori tetapi langsung praktek.

Contoh usaha yang merupakan sub unit dari devisi Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen di SMK Negeri 1 Surabaya antara lain :
1. Bank Mini Sekolah (BMS) selain untuk mengatur manajemen keuangan sekolah dengan sistem komputer, dapat juga berfungsi sebagai pengembangan unit simpan pinjam yang hasilnya dapat menambah income UPS dan menambah kesejahteraan warga sekolah. Dapat untuk praktek siswa program keahlian Akuntansi dan Administrasi Perkantoran. Karyawannya juga alumni SMKN 1 Surabaya.
2. Toko SMESA Mark yang pengelolaannya sudah menggunakan sistem komputer, dimana pegawainya kebanyakan dari alumni SMKN 1 Surabaya, sedang kesehariaannya juga dapat dipergunakan untuk praktek siswa Program Keahlian Penjualan, disamping itu juga dapat melayani konsumen umum.
3. Small Bisnis, selain siswa dapat praktek kewirausahaan juga dapat bekerjasama dengan sub unit katering untuk melayani pesanan pihak dalam dan luar sekolah.
4. Katering, juga dapat melayani dalam dan luar sekolah.
5. Persewaan Aula dengan fasilitas Band, Katering, Production House dll

Sedang contoh usaha yang merupakan bagian dari devisi ICT antara lain :
1. Program ICT yang sekarang dengan berbagai diklat baik dari pemerintah pusat maupun Kota Surabaya ( Jardiknas, Life Skill, Kerjasama dengan dinas atau pihak lain)
2. Sebagai distributor dalam pengadaan hardware, bekerjasama dengan Hitech Mall
3. Kursus komputer untuk peserta dari dalam dan luar SMKN 1 Surabaya. dll

Ada banyak contoh yang mengelola ICT dengan berbagai seni dan cara yang lebih kreatif seperti yang dikelola oleh Bona, Sindu dkk dari Jawis. Kita perlu sinergi dan banyak belajar dari anak2 muda seperti mereka ...:)

Dari beberapa contoh tersebut, sebenarnya yang perlu kita pelajari adalah konsep apa dan bagaimana mengintegrasikan antara proses pembelajaran (KBM), kemandirian atau kewirausahaan, kompetensi yang akan dicapai dengan metode-metode pembelajaran yang cocok antara teori dan praktek serta kesinambungan dari berbagai program, sehingga tercipta sebuah sistem yang stabil.....???

Itulah sedikit tambahan pemikiran, dan jika tidak berkenan atau tidak cocok, mohon dimaafkan, anggap sebuah dongeng saja ...:)

2 komentar:

Unknown mengatakan...

dear mami endah,...warm greeting from cirebon, Ivan.
Wah sama dong di tempat kami juga mengembangkan hal yang sama, tapi ada satu masukan neh.. mungkin di surabaya sudah apa belum, tapi moga bisa bermanfaat neh, bisa kita kembangkan juga tuh "second office" di setiap sub unit usahanya. artinya unit usaha di sekolah bisa mengadakan mou dengan dudi/instansi pemerintah untuk bisa membantu mengerjakan pekerjaan disaat mereka mendapatkan volume kerjaan yang cukup banyak, dengan sistem take and give. lumayan ada masukan, sekaligus buat praktik siswa.

endahgf mengatakan...

makasih komentarnya van, coba ceritakan gimana gambarannya, barangkali bisa kami pakai untuk pengembangan di smkn 1 sby ...