Jumat, 19 Oktober 2007

Tentang peta prediksi Surabaya

Yth. pak Gatot dan pak Frans

terlalu berlebihan dalam memuji, saya masih belajar, jadi masih butuh waktu untuk mengajar, apalagi improve ...:) mohon maaf atas keterbatasan saya.

tentang cara membuat peta sudah saya sajikan di “Membuat peta dasar berbasis GIS dari AutoCAD”

Dan bagaimana model datanya? ERD sampai gimana grafis bisa keluar?
Saya sajikan dengan membuka project perdagangan surabaya dengan menggabungkan data yang ada di excel,
1. Aktifkan layar yang akan digabung data nya, buka tabel dengan cara klik menu Theme - table, yang secara default (kolom 1 sd 6) sudah ada struktur database nya, sedang kolom 7 sd 10 adalah hasil entry data secara manual, sehingga kita tinggal menambah satu field (mis. no), kemudian diisi dengan angka 1 sd 31 (jumlah kecamatan di Surabaya) karena syarat untuk join data harus ada satu field dan record yang sama. Seperti terlihat dalam gambar dibawah ini :



2. Jadi mulai dari field ke 11 dst adalah hasil join dengan excel, caranya :
a. Buka excel, pastikan nama kecamatan dan nomor urut sudah sama dengan yang ada di ArcView. Kemudian atur field dan data sesuai dengan kondisi yang ada (sebelumnya kami sudah mencari data yang kami butuhkan per kecamatan, seperti data penduduk, luas area, Mall, PKL, Pasar tradisional dll)
b. Blok semua field dan record data yang akan digabung, simpan dengan ekstensi dbf - pilih Save as Type : DBF 4 (dBASE IV) (*.dbf) di folder yang sama dengan file project.
c. Buka kembali ArcView, pilih Add - ambil data tadi, klik OK Atau melalui klik menu join. Hasilnya tampak seperti gambar dibawah :



3. Untuk bisa menampilkan grafis keluar :
a. Karena data sudah ada, maka satu persatu tampilkan dengan berbagai cara, antara lain : kalau ingin menampilkan angkanya saja, maka pilih label, jika ingin tampilkan teksnya, maka pilih callout label dst.
b. Untuk memunculkan gambar (overlay), maka pilih Query Builder, isi rumus sesuai diskripsi yang kita inginkan ( mis. ingin mencari lokasi yang kepadatan penduduknya >= 120 dan belum ada Mall, seperti dalam gambar dibawah :



c. Untuk menampilkan hasil overlay tsb, pilih menu View - GeoProcessing Wizard - Intersect two theme - sesuai dengan bentuk yang kita inginkan dst.



d. Untuk menampilkan jangkauan pelayanan, maka pilih menu Theme - Create Buffer - pilih sesuai diskripsi yang kita inginkan seperti dalam gambar dibawah ini :



e. Setelah semua gambar keluar seperti keinginan kita, maka kita aktifkan layer-layer yang kita ingin tampilkan, seperti tampak pada gambar dibawah ini :



Demikian penjelasan singkat saya, dan saya yakin tidak puas ...:) tapi saya yakin, seorang expert seperti pak Frans sudah paham dengan gambaran yang saya berikan ...:) cuma ingin menguji saya ..., makasih atas komentarnya.

Catatan :
1. Data memang kami cari dari sumber yang sebenarnya, tetapi diskripsi memilih lokasi masih berdasarkan imajinasi dan simulasi, dan untuk menyajikan yang sebenarnya kita harus melihat keinginan dan kepentingan, misal pemerintah atau investor.
2. Bahkan jika seandainya ingin lebih spesifik lagi, misal dari 4 lokasi yang sudah terseleksi hasil dari intersect tadi minta dipilih salah satu dengan skala prioritas, serta syarat-syarat yang multikriteria maka pengambilan keputusan masih bisa kita lanjutkan dengan software expert choice, yang kita sebut AHP (Analytic Hirarchy Process) atau teknik analisa perencanaan lainnya.

3 komentar:

gatothp2000 mengatakan...

dear bu endah, terimakasih penjelasannya, cukup jelas dan menarik utk bisa dikembangkan oleh tim lainnya...danbisa juga di ajarkan pada siapapun yg mengerjakan perencanaan...

sur mengatakan...

sesibuk apapapun, bu Endah bisa menyempatkan diri untuk menulis di web.
saya acungi jempol bu.
kalau di brawijaya terus terang koneksi internet terbatas di ruang komputer (cabel lan), untuk wireless pasca sarjana selalu mati atau terkonek anta PC. wireless tidak bisa. percuma saya bawa laptop/ ini terus terang.
akibatnya kalau koneksi internet browsing harus ke warnet. bukan kah anggaran beasiswa untuk ke warnet tidak ada. sehinga blog temen-temen banyak yang tidak aktif.
mohon dukungan moril agar kami tetap semangat.
wassalam. suryono

endahgf mengatakan...

makasih pak Sur, saya belajar menulis untuk share dengan teman2 dan komunitas IT yang menyadari terbatasnya waktu untuk mengadakan pertemuan ...

untuk masalah koneksi internet yang agak sulit, jangan dijadikan penyebab untuk tidak menulis, karena hambatan kita pada umumnya adalah justru memulai menulis ...:)

untuk itu saya sarankan, untuk membuat konsep dulu tentang apa yang akan kita publish... setelah itu, baru cari koneksi internet saat kita akan publikasikan tulisan itu, jadi di warnet atau sekolah bisa kita lakukan dengan waktu yang cepat, tinggal copy-paste-edit ...
demikian saran saya, semoga bermanfaat untuk teman2 yang lain juga...:)